DWI SATRIO

selamat membaca

Rabu, 27 Oktober 2010

pengendalian dan sistem informasi akuntansi


Ancaman-ancaman atas SIA

Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :

Kebakaran atau panas yang berlebihan

Banjir, gempa bumi

Badai angin, dan perang

Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :

Kegagalan hardware

Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.

Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.

Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :

Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia

Kesalahan tidak disengaja karen teledor

Kehilangan atau salah meletakkan

Kesalahan logika

Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan

Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :

sabotase

Penipuan komputer

Penggelapan

Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik.

Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.

WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.

Aktivitas Pengendalian

Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian.

Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :

1 Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

2 Pemisahan tugas

3 Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

4 Penjagaan aset dan catatan yang memadai

5 Pemeriksaan independen atas kinerja

Penilaian Resiko

Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO adalah Penilaian resiko.

Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :

1 strategis — melakukan hal yang salah

2 Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah

3 Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat

4 informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan

Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, taitu :

1 Pemilihan teknologi yang tidak sesuai

2 Akses sistem yang tidak diotorisasi

3 Penyadapan transmisi data

4 Hilangnya integritas data

6 Transaksi yang tidak lengkap

7 Kegagalan sistem

8 Sistem yang tidak kompatibel

Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya :

Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris

Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama

Informasi dan Komunikasi

Komponen keempat dari model pengendalian internal COSO adalah informasi dan komunikasi .

Akuntan harus memahami berikut ini :

Bagaimana transaksi diawali

Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin

Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui

Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi

Bagaimana informasi dilaporkan

Komponen keempat dari model pengendalian internal COSO adalah informasi dan komunikasi .

Akuntan harus memahami berikut ini :

Bagaimana transaksi diawali

Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin

Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui

Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi

Bagaimana informasi dilaporkan

Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail).

Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.














Senin, 11 Oktober 2010

Pengertian e-Busines

e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.

E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.

E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya

Biaya memproduksi informasi lebih dari manfaatnya


Memproduksi informasi yang biayanya lebih mahal di bandingkan dengan manfaatnya, suatu manfaat itu relatif bagi semua orang. Suatu informasi hanya bermanfaat jika informasi tersebut bermanfaat bagi orang yang membutuhkan informasi tersebut. Percuma saja jika informasi tersebut biayanya murah bahkan gratis tanpa biaya jika saya tidak membutuhkan informasi tersebut seperti contohnya saya harus melihat jadwal kuliah saya, saya pun harus memakai biaya untuk internet dan ternyata saya salah liat jadwal yang merupakan jadwal kelas lain, akhirnya jadwal itupun tidak merupakan informasi bagi saya.
suatu organisasi bisa saja memproduksi informasi dengan biaya yang mahal daripada manfaatnya, contohnya para ahli geografi sedang meneliti suatu lahan yang ingin di jadikan perumahan mereka bekerja sama dengan pihak yang ingin membangun perumahan, mereka di minta untuk men cek keadaan tanah, keadaan air dan sebagainya.
dan merupakan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang ingin membangun perumahan tetapi bagi masayarakat setempat bukan merupakan informasi bahkan tidak bermanfaat dan bisa-bisa malah merugikan. Informasi walau biayanya mahal jika kita sangat membutuhkannya pasti bermanfaat.